Banner Atas

Selasa, 29 Maret 2011

Artikel Salam Software

SALAM FREE adalah software akuntansi yang mengintegrasikan sistem informasi akuntansi organisasi islam yang disajikan dengan user-friendly sehingga mudah digunakan bahkan oleh pengurus organisasi islam yang kurang mengerti tentang akuntansi sekalipun.

  • KEUNGGULAN SALAM FREE
  • Andal
    Hanya memerlukan komputer berspesifikasi rendah
  • User-friendly
    Salam sangat mudah dioperasikan bahkan oleh orang yang tidak mengerti akuntansi
  • Kompatible dengan Windows 7
    Salam dapat berjalan di Windows 7 yang terbaru
  • Embedded Database Engine
    Tidak perlu menginstal Database Server untuk menjalankan Salam sehingga proses instalasi menjadi mudah dan sangat cepat
  • GRATIS
    Anda dapat menggunakan seluruh fitur dalam salam free secara gratis. Ketidaktersediaan dana kini bukan halangan untuk manciptakan pengelolaan keuangan secara profesional.
DOWNLOAD SALAM FOR FREE!!

Artikel voa-islam.com

Senin, 28 Mar 2011

Telah Hadir TV Online Muslim : Pencerahan.TV

Jakarta (voa-islam.com) - Dakwah melalui siaran TV konvensional memang amat jarang di Indonesia, paling hanya waktu menjelang dan setelah shalat subuh atau pada akhir pekan meski juga relatif jarang. Selebihnya siaran TV kita dikuasai acara yang cenderung tidak mendidik dan merusak anak-anak kita. Meski kehadiran acara Islami di TV satelit seperti Alif TV besutan grup Republika (Mahaka) dan MNC Muslim di Indovision yang hadir setiap hari namun tetap tak mampu menjangkau umat Islam lain yang belum mempunyai sambungan TV Satelit.
Demikian halnya dengan kehadiran As Salam TV pada 1 Muharram 1432 H (7 desember 2010) yang diprakarsai oleh Ulama di Indonesia seperti KH. Abdullah Rasyid Abdullah Syafi'ie dari Perguruan Islam As Syafi'iyah belum bisa banyak diakses dan diketahui oleh umat Islam. As Salam dapat di akses pada frekuensi VHF 195 Mhz.
Alhamdulillah, masalah tersebut dapat kita temukan solusinya, yaitu dengan hadirnya dakwah melalui media internet di Indonesia yang memang akhir-akhir ini semakin marak, selain media berita seperti eramuslim.com dan lainnya semakin eksis di Indonesia, lalu jejaring sosial muslim asli Indonesia seperti pencerahanhati.com, nahnumuslim.com, salamsalim.com, facelim.com, salingsapa.com dan mosquelife.com.
Kini media dakwah internet berbasis layaknya televisi online telah pula hadir ditengah-tengah umat bahkan ada sebuah pesantren yang sistem belajar mengajarnya sudah online dan bisa dilihat oleh umat Islam lain yang ingin mengikuti kelasnya.
Seperti yang ditayangkan dalam acara E-Lifestyle ahad lalu (27/3) di MetroTV, ternyata tv online di Indonesia telah siap dan banyak dari saudara-saudara kita umat Islam yang telah eksis.Misalnya saja kehadiran Pencerahan.TV yang melengkapi kehadiran TV online dari kalangan salafi di Jabotabek seperti ahsan.tv dan yufid.tv. Lalu ada juga Laatahzan.tv. Sedangkan kalangan kontroversial dari LDII yang cenderung eksklusif mendirikan lantabur.tv dan NII di Cirebon pun ikut serta meski kami belum mengetahui detail namanya karena cenderung tertutup.
Untuk melengkapi dan membuka dakwah Islam yang benar dan sahih, maka dipersiapkan sebuah dakwah melalui TV Online untuk melengkapi kebutuhan umat Islam yaitu pencerahan.TV yang saat ini masih hadir dalam format beta dan baru menyiarkan live streaming dari Mekkah dan Madinah. Jika Anda kangen dengan suasana shalat subuh di Masjidil Haram silakan mengunjungi http://pencerahan.tv/ ini pada pukul 08.00-09.00 WIB, insya Allah kerinduan suasana shalat yang teduh dan khusyu hadir disana.
Menurut Para pendirinya, Insya Allah bulan April 2011 ini Pencerahan.TV akan hadir lebih lengkap, dinamis, atraktif dan semoga dapat memenuhi kebutuhan bagi iman kita, amiinn. Jika ada saudara-saudara umat Islam ada yang ingin bekerja sama dengan Pencerahan.TV atau ada yang ingin memperkuat bandwidth dan storage servernya maka insya Allah dapat dibantu oleh para pendirinya yang telah mewakafkan satu rak dan koneksinya di IDC untuk dakwah islam online dan dipersilakan menentukan donasi sukarela semampunya yang dananya akan digunakan kembali untuk membantu dakwah saudara-saudara umat Islam lainnya. Untuk informasi lebih lanjut silakan hubungi saudara Apud dari voa-islam.com, hp: 081219808500
Karenanya dukungan Anda dinantikan bagi http://pencerahan.tv/ agar dapat diterima umat muslim Indonesia dan semakin banyak alternatif TV dakwah untuk mendidik anak-anak kita agar selamat dunia akherat. Amiinnn... ^_^ (voa-islam.com/desvn2)

Jumat, 25 Maret 2011

Artikel voa-islam.com

Kamis, 24 Mar 2011

Doa Kebaikan Dunia - Akhirat

رَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
RABBANAA AATINAA FID DUN-YA HASANAH, WAFIL-AAKHIRATI HASANAH, WAQINAA 'ADZAABAN NAAR
"Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka." (QS. Al Baqarah: 201)


اللَّهُمَّ رَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
ALLAAHUMMA RABBANAA AATINAA FID DUN-YA HASANAH, WAFIL-AAKHIRATI HASANAH, WAQINAA 'ADZAABAN NAAR
"Ya Allah, ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka." (Muttafaq 'alaih)
Manfaat doa ini sangat luar biasa. Kandungannya mencakup kebaikan yang diinginkan setiap insan sejak di dunia hingga akhirat. Kebaikan di dunia mencakup setiap yang diinginkan dari masalah dunia berupa kesehatan, tempat tinggal yang luas, rizki yang banyak dan halal, istri shalihah, anak shalih, ilmu bermanfaat, amal shalih, ibadah khusu', kendaraan yang nyaman, nama baik dan lainnya.
Sedangkan kebaikan di akhirat yang tertinggi adalah masuk surga dan mendapat ridla Allah serta kenikmatan-kenikmatan yang mengirinya berupa rasa aman dari huru-hara yang mengerikan di padang mahsyar, diringankan hisab dan lainnya. Maknanya juga meminta agar diselamatkan dari siksa-siksa dan penderitaan yang ada di kubur, padang mahsyar, dan di neraka.
Sedangkan maksud diselamatkan atau dipelihara dari siksa neraka adalah dimudahkan untuk menjauhi jalan yang menghantarkan ke neraka berupa menjauhi maksiat dan dosa serta meninggalkan perkara syubuhat dan haram.
Qasim bin Abdurrahman berkata, "siapa yang diberi kalbu yang selalu bersyukur, lisan yang selalu berdzikir, dan jasad yang sabar dan tangguh, maka dia telah diberi kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta di pelihara dari siksa neraka."
Karenanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam banyak berdoa dengannya dan sangat menganjurkan umatnya untuk membaca doa ini. Dari Anas bin Malik radliyallah 'anhu mengatakan, "doa yang paling sering dibaca Nabi shallallahu 'alaihi wasallam adalah;
اللَّهُمَّ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
"Ya Allah, ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka." (HR. Bukhari dan Ahmad)
Anas bin Malik biasa berdoa dengan doa ini saja dan ketika melantunkan beberapa doa pasti beliau memasukkan doa ini di dalamnya.
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari jalan Abu Nu'aim, Abdussalam bin Syadad –yakni Abu Thaluth- berkata, aku pernah bersama Anas, lalu Tsabit berkata kepadanya, "sesungguhnya saudara-saudaramu meminta agar engkau mendoakan mereka. Lalu Anas berdoa, "Ya Allah, ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka." Merasa kurang, mereka meminta agar didoakan lagi ketika mereka akan beranjak pergi, lalu Anas berkata, "jika Allah sudah memberikan untuk kalian kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta memelihara kalian dari siksa nereka, berarti Dia telah memberikan untuk kalian seluruh kebaikan."
Al Qadli Iyadh rahimahullah mengatakan, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam banyak berdoa dengan ayat ini (al Baqarah: 201) karena mengandung seluruh isi doa dari urusan dunia dan akhirat."
Kapan dibacanya?
Pada dasarnya doa ini boleh dibaca kapan saja khususnya pada saat-saat yang mustajab, seperti di sepertiga malam terakhir, di antara adzan dan iqamah, di sore hari Jum'at, dan lainnya. Namun, ada beberapa kondisi khusus yang dianjurkan untuk membacanya, di antaranya:
1.    Doa ketika berada di antara rukun Yamani dan Hajar Aswad ketika Thawwaf. (HR. Abu Dawud, Ahmad, al Baghawi dalam Syarh as Sunnah dari Abdullah bin as Saaib).
2.    Boleh dibaca setelah membaca tasyahhud kedua berdasarkan keumuman hadits, dalam Shahihain dan lainnya, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "kemudian silahkan dia berdoa yang dia suka." Juga berdasarkan riwayat Umair bin Sa'd yang menyatakan bahwa Abdullah bin Mas'ud mengajari kami bacaan tasyahhud dalam shalat kemudian berkata, "jika salah seorang kamu selesai baca tasyahhud hendaknya dia berdoa . . .  (salah satunya doa di atas)." (Fath al Baari: 2/239)

Pelajaran dari doa ini
1.  Jangan-lah berdoa kepada Allah hanya kebaikan dunia saja, khususnya ketika di tempat-tempat dan waktu-waktu yang mustajab. Doa dalam Al Baqarah: 201 adalah pujian dari Allah bagi orang-orang beriman dan celaan atas orang-orang musyrik. Orang-orang beriman meminta kebaikan di dunia dan akhirat. Sedangkan orang-orang musyrikin doanya hanya sebatas kebaikan dunia semata, mereka lupa terhadap akhirat.

2.  Tidak boleh juga meminta hanya kebaikan di akhirat dan melupakan kehidupan dunianya. Dari sahabat Anas, pernah pada suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjenguk salah seorang shabatnya yang dalam kondisi sangat lemah dan kurus. Lalu beliau shallallahu 'alaihi wasallam bertanya padanya, "apakah kamu telah berdoa dan meminta sesuatu kepada Allah?" dia menjawab, Ya Rasulullah aku telah berdoa, "Ya Allah jika aku kelak akan disiksa di akhirat, maka segerakanlah di dunia ini." lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata padanya, "Subhanallah, engkau tidak akan kuat terhadap siksa Allah. jangan begitu, tapi berdoalah:
اللَّهُمَّ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
"Ya Allah, ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka." (HR. al Baghawi dalam Syarh as Sunnah dan Ahmad dalam al Musnad)

Penulis: Badrul Tamam
(PurWD/voa-islam.com)

Kamis, 24 Maret 2011

Artikel Dakwatuna.com

Yakinlah! Yakinlah Kepada-Nya

27/1/2011 | 21 Shafar 1432 H | Hits: 11.914
Oleh: Lhinblue alfayruz
Kirim Print
Ilustrasi (Erina Prima)

dakwatuna.com –  Kunci tauhid itu satu: YAKIN.
YAKIN bahwa hanya Allah yang Maha Kuasa terhadap apa yang terjadi di dunia ini
YAKIN bahwa apapun yang terjadi pada diri kita, itu semua dikehendaki oleh Allah
YAKIN bahwa Allah menghendaki kebaikan dan keburukan yang menimpa diri kita dengan suatu tujuan
YAKIN bahwa dalam setiap kejadian yang menimpa kita, itulah keputusan terbaik dari-NYA setelah ikhtiar terbaik yang kita lakukan
YAKIN bahwa doa maupun jeritan hati kita didengar oleh Allah karena DIA begitu dekat
YAKIN bahwa doa adalah senjata ampuh kaum mukmin

Setelah mengikuti acara UI Bertauhid yang diisi oleh KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) sebagai kontemplasi akhir tahun Masehi, yang diadakan pada Selasa, 28 Desember 2010, di Masjid Ukhuwah Islamiyah, Universitas Indonesia, Depok, aku menjadi semakin yakin bahwa memang keyakinan terhadap Rabb itulah yang membuat hidup seseorang menjadi tenang. Jika mendapatkan ujian kesulitan, bersabarlah sedangkan jika mendapatkan ujian kenikmatan maka bersyukurlah. Ya! Memang seharusnya dua hal itulah yang dilakukan kaum mukmin dalam menjalani roda kehidupan ini: bersabar dan bersyukur. Apapun yang terjadi pada diri kita, semua itu dikehendaki oleh Allah. So, jangan pernah takut menjalani hidup, ada Allah Yang Maha Besar dan Maha Kuasa. Mintalah padaNYA niscaya DIA akan mendengarkan segala pinta.
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: ”Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta. (QS. Al-Ankabut: 2-3)
Sejatinya, hidup ini adalah sebuah perjalanan dari satu ujian menuju ujian berikutnya. Entah itu berupa ujian kesulitan maupun ujian kenikmatan. Setiap kita yang mengaku beriman tidak akan dibiarkan begitu saja, masing-masing diri kita akan diuji sesuai kadarnya masing-masing, bahkan Allah akan menguji di titik terlemah kita. Ujian itulah yang akan membuktikan keimanan kita, apakah kita benar-benar beriman atau hanya mengaku beriman padahal ternyata keimanan kita hanyalah dusta.
Selepas dari kajian Aa Gym ini, aku langsung mendapatkan ujian berkaitan dengan keyakinan pada Allah.
Di suatu siang, di sebuah auditorium FIB UI, ketika aku sedang berada di acara yang menghadirkan mbak Asma Nadia sebagai pembicara, di tengah-tengah asyik memperhatikan isi acara tentang dunia kepenulisan dan perfilman, ada sms datang di layar HPku:
”Lhin, bahan-bahan qta di lemari lab ga ada.. cuma tertinggal benzil klorida. Semuanya udah pd dibuangin ke bak sampah..”
Segera kubalas: ”ya ampuunn.. itu kan ada ionic liquids yang harganya mahal banget.. aduuuhh,, gmana ini?? Kamu tlg cari2 dulu di bak sampahnya ya..”

”Udah aku cari-cari n obrak abrik tong sampah akhir,, tapi gak ketemu Lhin..aku udh mau pingsan niih rasanya..”


Aku langsung teringat bahan berhargaku, bahan penelitian yang begitu butuh perjuangan untuk mendapatkannya. Ionic liquids [BMIM] PF6 yang bernilai 3.5 juta rupiah hanya untuk 5 gram, yang harus didapatkan dari Singapura, yang harus menunggu waktu yang lama dalam pemesanannya. Ya Allah! Padahal penelitianku sudah usai dan tinggal menunggu sidang, kenapa masih ada masalah dengan bahan berhargaku itu??

Hatiku dag dig dug dan segera aku tinggalkan auditorium FIB UI untuk menuju gedung Departemen Kimia UI. Ya! Segera kutinggalkan acara yang sangat menarik itu demi bahan penelitianku yang berharga. Bukan hanya masalah harga yang selangit dari bahan penelitian itu yang membuat hatiku dag dig dug. Ini masalah amanah yang aku emban, amanah untuk menjaga bahan penelitianku yang sangat berharga, yang diberikan oleh dosen pembimbingku. Tak terbayang akan kecewa dan marah besarnya sang dosen pembimbing yang telah mendanai penelitianku jika memang ionic liquids itu benar-benar sudah terbuang ke dalam bak sampah dan hilang begitu saja, padahal aku masih harus menyelesaikan riset ini setelah lulus nanti. Tak terbayang, hubungan yang selama ini sudah terjaga keharmonisannya dengan dosen pembimbingku harus hancur berantakan ketika mengetahui ionic liquids itu sudah dibuang ke bak sampah akhir di gedung Kimia dan tidak bisa ditemukan atau bahkan sudah pecah dan isinya tercampur dengan sampah-sampah. Tak terbayang jika aku harus mengganti ionic liquids itu yang berharga 3.5 juta-an yang mungkin hanya bisa ditutupi dengan honor mengajarku beberapa bulan lamanya.
Sepanjang perjalanan menuju Departemen Kimia UI, pikiranku dipenuhi berbagai hal yang berkecamuk. Mulai dari membayangkan jika benar-benar tidak ditemukan ionic liquids itu, bagaimana reaksi sang dosen pembimbing ketika mengetahuinya, bagaimana aku harus mengganti dan memesan ionic liquids itu kembali, sampai menyalahkan diriku sendiri yang seharusnya mengembalikan segera ionic liquids itu ke dosen pembimbingku bahkan sempat terlintas pikiran yang menyalahkan temanku yang menghilangkan kunci lemari labku.
Astaghfirullahaladzim. Diri ini mencoba beristighfar berkali-kali, membentengi semua pikiran yang berkecamuk, mencoba berusaha untuk tetap tenang. Segera kumasukkan pikiran-pikiran positif: Lhin, semua yang terjadi pada diri kita, itu pasti dikehendaki Allah. Kejadian seperti inipun Allah yang kehendaki, pasti ada sesuatu yang harus kamu ambil hikmahnya dari kejadian ini. Kalau toh pun ionic liquids itu masih jodohmu insya Allah dia akan ketemu, kalaupun dia memang benar-benar hilang atau pecah, ya tentunya memang itulah yang dikehendaki Allah. Masalah uang untuk menggantinya, yakinlah Allah yang akan bukakan jalan. Allah yang menghendaki semua ini, Allah juga yang pasti akan menunjukkan jalan keluarnya. Masalah dengan dosen pembimbingmu, beritahu beliau dan selesaikan urusan ini setelah sidang agar moodnya baik-baik saja ketika sidang nanti dan katakan kamu yang akan bertanggung jawab penuh untuk menggantinya dengan memesan kembali ionic liquids itu. Tenang, tenang, yakinlah, yakinlah, yakinlah padaNYA! Semua akan baik-baik saja..
Benar saja, setelah menumbuhkan pikiran-pikiran positif, diri ini pun kembali tenang. Entah kenapa ada jeritan dalam hati ini, ada keyakinan dalam hati: insya Allah ionic liquids itu masih ada dalam bak sampah akhir itu dan masih baik-baik saja.. Ya Allah, temukanlah, kumohon..
Aku pun sampai di gedung Departemen Kimia UI dan langsung menemui bapak yang bertugas membersihkan lab dan tentunya pula yang membuang ionic liquidsku ke dalam bak sampah. Pak Kiri biasa kami memanggilnya. Aku segera meminta tolong padanya untuk ditunjukkan bak sampah dimana beliau membuang semua bahan-bahan kimia dari lab kimia; akan kumasuki bak sampah itu, akan kukais-kais supaya ionic liquidsku ketemu dan mungkin memang itulah ikhtiar terbaik yang harus dilakukan. Beliau pun menunjukkan dan membantu mengorek-ngorek bak sampah tanpa harus kami memasuki bak sampah itu, cukup mengaisnya menggunakan batang kayu yang cukup panjang.
Dikais-kais beberapa lama tak juga ketemu, bahkan bau sampah pun sudah tak tercium lagi di hidungku, mataku terus memperhatikan setiap sampah botol-botol bahan kimia bercampur belatung yang menggeliat ke sana kemari di atas dedaunan. Dalam pencarian itu, hatiku terus berdoa: “Ya Allah, tunjukkanlah kepada kami ya Rabb.. kumohon. Jangan kau butakan mata kami untuk tidak dapat melihatnya. Ya Allah, kumohon temukanlah mata kami dengan botol keci coklat bertutup merah itu.. ” , jeritku dalam hati berulang-ulang sambil membayangkan botol kecil berwarna coklat dengan tutup merah yang masih utuh ketika aku menemukannya nanti.
Tak berapa lama kemudian, Pak Kiri berteriak: “Yang ini bukan??”
”Iya Pak! Bener Pak! Yang itu! Yang itu! Alhamdulillah..”, sahutku.

Namun kami agak kesulitan untuk mengambilnya karena bak sampah cukup tinggi juga, kira-kira seleherku. Alhamdulillah, saat itu, di sana ada ibu-ibu pemulung. Sungguh, memang Allah lah yang mempertemukan kami di lokasi bak sampah itu. Akhirnya kami meminta tolong padanya untuk mengambilkan botol kecil yang kami cari ke dalam bak sampah itu. Sang ibu pemulung yang memang sudah terbiasa di tempat seperti itu, segera memasuki bak sampah dan mengambil botol ionic liquidsku dan memberikannya kepada Pak Kiri, dan Pak Kiri-lah yang memberikannya kepadaku.
Ketika akhirnya botol kecil itu berada dalam genggamanku..
”Alhamdulillah.. makasih ya Buuuu.. makasih ya Pak..”
Seketika itu pula ketika ucapan itu keluar dari bibirku, airmataku tumpah dan menderas. Ingin rasanya sujud syukur saat itu juga, tapi lokasinya tak memungkinkan. Temanku pun datang, kami berpelukan sambil menangis; sebuah tangisan haru. Tangisan yang menunjukkan betapa tidak berdayanya kami kecuali tanpa pertolongan dari-NYA. Laa hawla walaa quwwata illabillah..
Sambil berpelukan, di lokasi bak sampah itu aku hanya bisa membayangkan aku benar-benar sedang bersujud syukur. Dan temanku pun akhirnya mengajakku ke gedung kimia untuk sujud syukur di sana. Aku bergegas menuju mushalla kimia, kutundukkan diri ini, sujud ke hadapanNYA, dan menangis sejadi-jadinya; ”Ya Allah, Engkau sungguh baik padaku, tapi apa yang selama ini sudah kulakukan dalam ibadah-ibadahku padaMU?? Sering aku lalai dalam mengingatmu duhai Rabb..”
Sungguh, kontemplasi akhir tahun yang sungguh nikmat bagiku dengan hal seperti ini. Ya! Sepertinya Allah memang ingin menunjukkan hal ini, menunjukkan Kuasa-NYA, dan Allah memberikan cara terbaikNYA untuk menegurku.
Semoga sepenggal kisahku ini bisa diambil hikmahnya bahwa kita bukanlah apa-apa dan bukanlah siapa-siapa. Pada dasarnya kita hanyalah manusia biasa yang tidak berkuasa sedikitpun atas kejadian yang menimpa diri kita. Hanya Allah yang berkuasa atas segalanya maka Yakinlah! Yakinlah padaNYA!. Ketika keyakinan itu tumbuh dalam hatimu, insya Allah hidup kita pun akan tenang. Kita takkan pernah takut seberat apapun ujian kesulitan hidup karena kita YAKIN bahwa Allah yang memberikan ujian kesulitan itu.. Allah pula yang akan menunjukkan jalan keluarnya. Kita tidak akan pernah sombong sebesar apapun ujian kenikmatan karena kita YAKIN bahwa kenikmatan yang kita dapatkan itu semata-mata hanya dari Allah.

Rabu, 23 Maret 2011

Assalamu'alaikum Wr.Wb Alhamdulillah semoga hari ini dan selanjutnya menjadi hari yang baik dan berkah selalu untuk kita ummat Islam dan semoga apa yang kita inginkan atau cita-citakan dapat terlaksana berkat do'a, usaha dan tawakal kita hanya kepada Allah Ta'ala semata. Biasakanlah memulai sesuatu yang baik dengan membaca Basmallah ( Bismillahirrohmanirrohiim ) dilanjutkan membaca Ta'awudz ( A’uudzu billahi minasy syaithaanir rajiim ) dan diakhiri dengan membaca hamdallah ( Alhamdulillah ). Semoga hidup kita selalu bermanfaat baik untuk kita sendiri maupun untuk orang lain baik yang dekat maupun jauh dari kita. Amiiin ya Allah. Alhamdulillah. Wassalamu'alaikum Wr.Wb

Senin, 14 Maret 2011

Artikel voa-islam.com

Ahad, 13 Mar 2011

Air Mata Taubatmu, Duhai Jiwa Keropos Iman

By:Yulianna Pendamba Surga
Penulis Cerpen Cerpen "Cahaya Ilahi Dari Gaza Untuk Insan Ateis"

Wanita muda itu terlihat kusut dan lusuh. Air matanya terus berjatuhan, isaknya sangat memilukan, pekat batinnya terpancar dari wajahnya yang penuh beban. Semua penyesalannya ditumpahkan di hadapanku.
Dia masih sangat muda, belum genap tiga puluh tahun usianya, pernah terjatuh dan menduakan Allah serta bermaksiat. Kini nuraninya tersadar, menggedor-gedor pintu hatinya agar bertaubat.
“Aku sungguh hina dan buruk, masa lalu yang penuh kejahiliyahan, menduakan-Nya, dan meninggalkan segala perintah-Nya,” jeritnya lirih.
Kubiarkan wanita muda itu menangis beberapa menit. Setelah agak tenang, kubacakan ayat indah dari Sang Ghaffar padanya.
“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, sesungguhnya kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya) jika kamu orang-orang beriman” (Ali Imran 139)
“Apakah aku harus mati saja saat ini?” Tanyanya pilu, seakan ayat yang kusebutkan belum mampu menenangkan batinnya yang porak-poranda.
“Kematian adalah sesuatu yang pasti, namun matilah dengan cara yang Allah ridhai. Simaklah firman-Nya dalam surat An-Nisa’ ayat 78: “Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapati kamu, meskipun kamu di dalam benteng yang tinggi dan kokoh,” kucoba memotivasinya.
“Otak ini telah beku, dihimpit rasa yang menusuk-nusuk. Aku benar-benar putus asa dengan hidupku,” keluhnya lagi dalam tangis.
Beberapa saat kemudian, kucoba menenangkan agar tangisnya sedikit reda. “Sesungguhnya, tiada berputus asa dari Rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir,” ujarku mengutip surat Yusuf ayat 87.
Tangisnya terdiam sesaat, namun benteng hatinya tak cukup kokoh menahan gejolak jiwanya. “Apakah Allah akan mengampuni dosaku yang seluas samudera?” keluhnya lagi.
“Duhai jiwa, ketahuilah janji-Nya dalam ayat-ayat cinta yang indah: ‘Dan Dialah yang menerima taubat hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan.’ Itulah janji Allah dalam surat Asy-Syura ayat 25, wahai jiwa yang renta, apakah engkau memahaminya?” tanyaku padanya.
Lagi-lagi dia sesenggukan dalam tangis panjang, nuraninya mengajak pada kebenaran, hidayah-Nya meresap dengan pelan dalam lubuk hati.
“Duhai jiwa, sebuah hadits dari sang kekasih Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi, begini sabdanya, “Sesungguhnya Allah menerima taubat hamba selama nyawa belum sampai di kerongkongan.” Adakah engkau meyakininya?” ujarku memotivasi.
Dia tampak manggut-manggut mendengar penjelasanku, wajahnya sedikit berubah, air matanya tidak separah sebelumnya. “Nasihati aku satu ayat lagi,” pintanya.
“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas pada diri mereka sendiri, janganlah kalian berputus asa dari Rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,” jawabku sambil menyitir surat Az Zumar ayat 153.
Dia terdiam, tangisnya pelan-pelan reda, wajahnya terlihat cerah, menyala optimis jiwanya.
“Aku akan menjemput taubat pada Rabb yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang,” bisik wanita muda itu penuh tekad kuat di depanku.
Aku pun larut dalam tangis hening, aura kesyukuran bergurat lembut dalam hati, menyaksikan hamba yang sedang berusaha mendekat-Nya.
“Berkah Allah atasmu wahai jiwa yang sedang menuju kesucian taubat,” doaku lirih.

Duhai jiwa yang keropos imannya
Saatnya engkau bangkit dari keterlenaan dunia
Rengkuh iman yang dulu menyala di dada
Diri yang penuh  lumpur dosa dan  nista
Butuhkan suntikan religi membara
Reguk manisnya sujud cinta
Di atas taubatan nashuha.

Artikel voa-islam.com

Ahad, 13 Mar 2011

Awas Bahaya Ramalan Modern

Oleh: Zulfikar Muhammad Irsyad
Mahasiswa Politeknik Negeri Jember
Berbeda dengan zaman dahulu ramalan dilakukan tanpa teknologi, sekarang aktivitas ramal meramal dilakukan dengan bantuan teknologi. Salah satunya menggunakan teknologi internet dan telepon genggam, seperti SMS reg spasi jodoh, reg spasi rezeki, dan lain-lain.
Apapun bentuknya, ramalan termasuk perbuatan syirik dan merupakan dosa besar. Hal ini sudah ditegaskan dalam Al-Qur'an:
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan mengampuni dosa yang selain syirik itu bagi siapa saja yang Ia kehendaki. Barangsiapa mempersekutukan Allah (syirik), maka sungguh ia telah melakukan dosa yang sangat besar" (An-Nisa' 48)
Mengingat betapa berbahayanya syirik, maka hendaknya kita menghindarkan diri dari perbuatan dosa ini. Adapun bagi yang sudah bergelimang dosa syirik, jangan putus asa karena masih ada jalan untuk memperbaiki diri dan hendaklah bertaubat sesegera mungkin.
"Kecuali mereka yang telah taubat dan mengadakan perbaikan dan menerangkan (kebenaran), maka terhadap mereka itulah Aku menerima taubatnya dan Akulah Yang Maha Menerima taubat lagi Maha Penyayang" (Al-Baqarah 160).
Bagi siapa saja yang telah melakukan hal-hal yang berhubungan dengan syirik hendaknya segeralah menghentikan perbuatannya. Segera bertaubat dan melakukan perbaikan, supaya Allah memberikan ampunan-Nya. [voa-islam.com]

Rabu, 09 Maret 2011

Artikel voa-islam.com

Senin, 07 Mar 2011

Shalat Adalah Tiang Utama Islam

Kita meyakini bahwa shalat merupakan tiang utama bangunan Islam dan rukunnya yang kedua sesudah dua kalimat syahadat. Allah telah mewajibkannya bagi hamba-hamba-Nya lima kali dalam sehari semalam. Siapa yang melaksanakan dengan semestinya, ia akan mendapat nur (cahaya), keselamatan, dan petunjuk pada hari kiamat. Sebaliknya, siapa yang sengaja meninggalkannya karena menentang kewajibannya, sungguh ia telah kafir. Sedangkan yang meninggalkannya karena menganggapnya remeh, maka vonis kafir terhadapnya merupakan ranah ijtihad.
Perintah mendirikan shalat dalam Al-Qur’an sangat banyak. Bahkan menjadi perkara yang sudah sangat maklum dalam dien berdasarkan banyaknya dalil-dalil yang menyebutkannya.
Allah Ta’ala berfirman,
وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآَتُوا الزَّكَاةَ وَارْكَعُوا مَعَ الرَّاكِعِينَ
Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk.” (QS. Al-Baqarah: 43)
قُلْ لِعِبَادِيَ الَّذِينَ آَمَنُوا يُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُنْفِقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ يَوْمٌ لَا بَيْعٌ فِيهِ وَلَا خِلَالٌ
Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang telah beriman: "Hendaklah mereka mendirikan shalat, menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka secara sembunyi atau pun terang-terangan sebelum datang hari (kiamat) yang pada hari itu tidak ada jual beli dan persahabatan.” (QS. Ibrahim: 31)
أَقِمِ الصَّلَاةَ لِدُلُوكِ الشَّمْسِ إِلَى غَسَقِ اللَّيْلِ وَقُرْآَنَ الْفَجْرِ إِنَّ قُرْآَنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا
Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).” (QS. Al-Isra’: 78)
وَأَقِمْنَ الصَّلَاةَ وَآَتِينَ الزَّكَاةَ وَأَطِعْنَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ
Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya.” (QS. Al-Ahzab: 33)
Allah memerintahkan untuk menjaga shalat dalam firman-Nya,
حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَى وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ
Peliharalah segala shalat (mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah karena Allah (dalam shalatmu) dengan khusyuk.” (QS. Al-Baqarah: 238)
Allah juga menetapkan jaminan ishmah (keselamatan) dan puncak selesainya perang. Allah Ta’ala berfirman,
فَإِنْ تَابُوا وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآَتَوُا الزَّكَاةَ فَخَلُّوا سَبِيلَهُمْ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Jika mereka bertobat dan mendirikan shalat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Taubah: 5)
Allah juga menjadikan shalat sebagai tanda ukhuwah (persaudaraan) dalam agama. Allah Ta’ala berfirman,
فَإِنْ تَابُوا وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآَتَوُا الزَّكَاةَ فَإِخْوَانُكُمْ فِي الدِّينِ وَنُفَصِّلُ الْآَيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ
Jika mereka bertobat, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama. Dan Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahui.” (QS. Al-Taubah: 11)
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjelaskan bahwa shalat adalah salah satu pilar utama bangunan Islam. Beliau bersabda,
بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ
Islam dibangun di atas lima pilar: Syahadat bahwa tidak ada tuhan (yang hak) kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, . . . ” (Muttafaq ‘alaih)
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam juga menjelaskan bahwa meninggalkan shalat menyeret kepada kekufuran. Beliau shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
إِنَّ بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالْكُفْرِ تَرْكَ الصَّلَاةِ
Sesungguhnya pembatas antara seseorang dengan kekufuran dan kesyirikan adalah meninggalkan shalat.” (HR. Muslim dari Jabir)
Maknanya, yang menghalanginya dari menjadi kafir adalah selama dia tidak meninggalkan shalat. Maka apabila ia meninggalkannya, tidak ada pembatas antara dia dan kesyirikan, bahkan ia telah masuk ke dalamnya. (Keterangan tambahan dari Syarah Muslim li al-Nawawi)
Perjanjian (yang membedakan) antara kami dan mereka (orang-orang kafir) adalah shalat. Barangsiapa yang sengaja meninggalkannya maka ia telah menjadi kafir.” (HR. Ahmad dan Ahlussunan)
Maka apabila ia meninggalkannya (shalat), tidak ada pembatas antara dia dan kesyirikan, bahkan ia telah masuk ke dalamnya. (Keterangan tambahan dari Syarah Muslim li al-Nawawi)
Dari Abdillah bin Syaqiq al-‘Uqaili bebkata, “Para sahabat Nabi Muhammad tidak memandang satu amal yang meninggalkannya adalah kekafiran selain shalat.” (HR. al-Tirmidzi dan Hakim)
Dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam diperintahkan untuk memerangi (suatu  kaum) sehingga mereka menegakkan shalat. Beliau shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sehingga mereka bersaksi bahwa tiada Tuhan (yang hak) kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat. Jika mereka melaksanakan semua itu, maka darah dan harta mereka terlindungi dariku kecuali hak Islam, sedangkan hisab mereka hanya kepada Allah.” (muttafaq ‘alaih)
Orang yang meninggalkan shalat kelak pada hari kiamat akan dihimpun bersama pentolan-pentolan orang kafir, yaitu Qarun, Fir’aun, Hamman, dan Ubay bin Khalaf.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam juga menjelaskan bahwa orang yang meninggalkan shalat kelak pada hari kiamat akan dihimpun bersama pentolan-pentolan orang kafir. Dari Abdullah bin Amr bin al-‘Ash, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa pada suatu hari beliau pernah membicarakan tentang shalat. Lalu beliau bersabda, “Siapa yang menjaganya, ia akan memperoleh cahaya, petunjuk, dan keselamatan pada hari kiamat. Dan siapa yang tidak menjaganya, ia tidak akan punya cahaya, petunjuk, dan tidak selamat. Dan kelak pada hari kiamat ia akan bersama Qarun, Fir’aun, Hamman, dan Ubay bin Khalaf.” (HR. Ahmad, Thabrani, dan Ibnu Hibban)
  • Ini adalah tulisan bersambung yang ke  62 dari prinsip-prinsip Islam. Diterjemahkan oleh Badrul Tamam dari kitab Maa Laa Yasa’ al-Muslima Jahluhu, DR. Abdullah Al-Mushlih dan DR. Shalah Shawi.